Jumat, 03 Mei 2013

Menghadapi Dosen Killer


Menurut saya pribadi DOSEN itu hanya sekedar profesi, sedangkan orangnya manusia biasa. Akan tetapi, profesi dosen itu ya kayak guru yang udah ngedapetin gelar pahlawan tanpa tanda jasa, sehingga pemilik profesi ini cenderung mendapat status kemuliaan di tengah masyarakat. Bener ga tuh . .hahahhaha. .
Sayang, status kemuliaan tersebut sering dipahami secara berlebihan oleh kita-kita para Mahasiswa ( Gagagggag ), terutama di lingkungan kampus. Ga jarang dosen mengekspresikan status kemuliaan mereka sebagai pendidik secara berlebihan.
Ada tuh sebagian dosen yang nerapin standar tertentu dalam memperlakukan mahasiswa. Repotnya, ada yang yang menerapkan standar ganda, berlaku tidak adil. Realitas inilah yang berpotensi memunculkan dosen killer. GazwaT :D
Ada nih sebuah kasus, seorang mahasiswa yang terbilang rajin kuliah, otaknya pun terbilang encer, dan pola berpikirnya sangat kritis, mendapat nilai D pada sebuah mata kuliah. Tahun berikutnya dia mengulang ujian, ternyata hasilnya tetap D. Padahal, mahasiswa itu jarang mendapat nilai C pada mata kuliah lain.
 Nah di bawah ini ada beberapa tips untuk menghadapi dosen killer..-> Cekidot :)
yang harus kalian lakukan Adalah  :

1. Usahakan semampu mungkin kamu meminimalisir kesalahan di hadapan sang "killer" dengan cara kerjain semua tugasnya dengan baik, kalo kuliah jangan suka bikin kuliah tutor sendiri di belakang kelas dan bila perlu kamu senyum terus az kalo ketemu ma sang "killer".
 
2. Beri pelayanan 3S (Salam,Sapa,Senyum) kepada sang "killer" kalo ketemu di mana az, termasuk juga kalo ketemu pas papasan di WC, walaupun kamu sedang kebelet banget.
 
3. Dan kalo memang lu udah kena batunya, dan kamu udah di omel2in yang kamu harus lakukan adalah dengerin sang "kiler" ketika sedang mencaca kamu dengan bla..bl2..blenk nya, anggap aza tu suara angin sepoy2 yang sedang singgah sebentar di telinga kamu, next kalo sang "killer" udah puas mencaca kamu, kamu coba mulai membuka pembicaraan dengan mengakui kesalahan kamu walo sedikit az, biar sang "killr" puas, baru kamu buat pembelaan dikit dan sanjung sang "kiler" dengan kata2 yang dia suka. Next minta solusi yang logis. Jangan dipotong kata2nya pas dia coba bicara lagi. Pasti natik tu ada solusinya. Next kamu jangan pantang menyerah and kudu kontinu & sabar menghadapin sang "killer"
 
4. Kalo cara tadi belum juga kelar, pake jurus jaka tingkir " menghilang" kemudian kamu harus negosiasi sampe ke sarang nya sang "killer" dengan catatan kamu punya prinsif dan keyakinaan bahwa kamu berada di pihak yang bener walau pun kata sang killer kamu salah. Tanyain apa maunya selama itu baik, mendidik dan wajar kamu musti lakuin!

DI tiap kampus, pasti ada setidaknya satu dosen yang dianggap sulit untuk ditaklukkan alias dosenkiller. Penyebab seorang dosen dianggap killer pun beragam, ada yang karena dia terlampau disiplin, pelit memberi nilai, hingga memang pada dasarnya galak.

Kamu yang merasa memiliki dosen killer enggak perlu khawatir dan cemas setiap kali akan mengikuti mata kuliah yang diampu dosen tersebut. Sebab, kekhawatiran dan kecemasan yang berlebihan justru akan menyulitkan kita untuk menerima materi perkuliahan yang disampaikan.

Untuk mempermudahmu menaklukkan sang dosen killer, pertimbangkan dahulu jawaban atas berbagai pertanyaan berikut ini seperti dilansir College Cures, Selasa (28/2/2012):

Bagaimana kamu menghadapi situasi ini? 
Jika kamu berpikir mengirim email kaleng untuk sang dosen akan membantumu menaklukkannya, maka kamu salah. Lebih baik kamu perlakukan dosenmu dengan rasa hormat seperti penghormatan yang ingin kamu dapatkan.

Tetapi, jika kamu telah benar-benar diliputi amarah, cobalah untuk menghindari bentuk komunikasi pasif seperti email yang akan membuatmu lebih tidak terkendali. Kemudian, coba dekati sang dosen killerdengan menemuinya langsung ke kantornya. Pilihlah waktu sebelum atau sesudah jam kuliah, terutama jika kamu memiliki masalah yang ingin didiskusikan secara pribadi.

Apa yang dia coba ajarkan? 


Apakah kamu terbuka dengan materi pelajaran yang dosenmu coba sampaikan? Apakah kamu bersedia belajar darinya? Kamu akan merugi jika terus menyimpan dendam, karena tugasmu diberi nilai rendah oleh sang dosen, ketimbang melihat proyeksi nilaimu di masa depan dengan menunjukkan kualitas tugas-tugasmu.

Seperti halnya individu, dosen pun jauh dari kata sempurna. Ingat saja, seorang dosen dipilih untuk mengajar karena dia memiliki kualifikasi untuk membagikan ilmu kepada para mahasiswanya. Dan ketika kamu 'melihat' kualitas sang dosen, maka kamu akan lebih fokus pada tugas utamamu, yaitu belajar.

Bagaimana jika kamu tidak mampu menangani masalahnya?
Jika ketegangan antara kamu dan sang dosen killer tidak dapat diselesaikan antara kalian berdua, mungkin sudah saatnya untuk berkonsultasi dengan pihak jurusan atau pihak ketiga untuk menengahi situasi. Tetapi, jika kamu merasa tidak nyaman menjangkau salah seorang dari mereka, bicaralah kepada dosen lain yang dapat kamu percaya untuk memberikan saran atas masalahmu itu.

Pada akhirnya, kamu perlu ingat bahwa dosen adalah pendidik yang tidak pernah bermaksud membuatmu gagal. Mereka seharusnya ada untuk membantumu belajar sehingga kamu dapat berhasil dalam hidup dan karier.(rfa)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar